Jumat, 10 Juni 2011

SEJARAH SINGKAT

SEJARAH SINGKAT ORGANISASI PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH

 WARISAN NENEK MOYANG
Pencak silat merupakan kebudayaan yang tumbuh dan digali oleh nenek moyang Bangsa Indonesia dan diwariskan kepada anak cucu melalui proses panjang secara turun-temurun dan mengandung nilai-nilai budaya,
Tradisi atau adat sakral. Dimana pencak silat di dalamnya terkandung unsure olah raga, beladiri dan seni serta tersimpan pula ilmu-ilmu lahir maupun batin.
Konon pada zaman kerajaan tempo dahulu, pencak silat merupakan silat yang ampuh bagi tentara kerajaan untuk membela diri dan mempertahankan kedaulatan kerajaan.
Adapun pencak silat dapat diartikan= “ ngepenke kawikcasanaan” (mengutamakan kebijaksanaan)
SILAT= “ sinau” (belajar) “ilmu” “laku” (kegiatan) “amanah” “Tuhan”(allah).

PEWARIS EYANG MURSID
Mengalirkan darah pesilat dari nenek moyang kita kepada remaja Mursid, dimana beliau dibesarkan dan ditempa dalam dunia persilatan. Pada tahun 1923 beliau menggeluti dan menggali ilmu-ilmu pencak silat dan mengembara ke beberapa daerah di tanah air antara lain Bandung, Banten, Palembang, Aceh, yogyakarta dll. Di dalam benaknya Eyang Mursid berniat mengembangkan dan melestarikan pencak silat yang merupakan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia.
Eyang Mursid hidup di zaman penjajahan dengan mengandalkan kekuatan ilmu pencak silatnya bersama-sama dengan rakyat dan bangsa Indonesia bangkit menentang dan melawan kaum penjajah Belanda dan Jepang untuk memperoleh kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1960 Eyang Mursid berada di Magetan provinsi Jawa Timur, dan selanjutnya pada tahun 1964 Eyang Mursid dengan dibantu oleh para pendekarnya merumuskan jurus-jurus pencak silat dan mendirikan padepokan pencak silat yang diberi nama MERDI ANORAGA SAKTI ( MAS ) dan berpusat di MAGETAN Provinsi Jawa Timur.
Pada tahun 1965 Negara Indonesia dalam keadaan krisis politik, dan meletuslah apa yang dinamakan G.30.S/PKI yang didalangi oleh PKI yang bertujuan menggulingkan PANCASILA sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pada saat itu pula Eyang Mursid bersama-sama dengan para pendekar-pendekarnya bergabung dengan pemerintah ikut serta menumpas pemberontak PKI seakar-akarnya.
Dari sekian banyak murid-muridnya yang masih aktif dan setia untuk melestarikan kebudayaan pencak silat antara lain Bp. Wagiman, Bp. Purdjito, Bp. H. Soemarmo, Bp. Maelan, Bp. Kusdi, Bp. Ahmad Nidom.
Usia tua Eyang Mursid yang mulai mengusik untuk segera pulang kembali ke kampung halamannya di WONOKROMO Surabaya, dan sebelum meninggal dunia pada tahun 1968.

PEWARIS (BAPAK WAGIMAN)
Salah satu diantara sekian banyak murid-murid Eyang Mursid sebagai pewaris dan penerus kebudayaan pencak silat yang dirintisnya adalah Bapak Wagiman,beliau dilahirkan di kota Magetan pada tanggal 31 januari 1944.
pada tahun 1966 adalah masa peralihan zaman orde lama ke zaman orde baru di Negara Indonesia. Dengan penuh tantangan dan kendala Bp. Wagiman pada masa itu mulai merintis dan menata kesinambungan budaya pencak silat yang telah diwarisinya.

Pada saat itu di kabupaten Magetan masa kekosongan Organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Jadi Organisasi Pencak Silat yang berada di kabupaten Magetan pada waktu itu masih berdiri sendiri tanpa induk organisasi IPSI. Pada tahun 1969, atas nama komite Olah RagaNasional Indonesia (KONI) Cabang Magetan menunjuk dan mengangkat Bp. Wagiman menjadi ketua IPSI cabang Magetan pada kurun waktu tahun 1969 sampai tahun 1971. pada masa inilah Bp. Wagiman mulai aktif menggerakkan kegiatan IPSI, untuk mengisi kekosongan aktifitas IPSI cab. Magetan. Tepatnya pada tanggal 1 april 1971, secara resmi digiatkannya olah raga bela diri pencak silat yang mendapat rekomendasi dan ijin dari kepala Kepolisian Resort 1054 Magetan dan Komandan KODIM 0804 Magetan, yang akhirnya ini merupakan cikal bakal berdirinya organisasi olah raga bela diri pencak silat cempaka putih.
Tepatnya pada tanggal 18 juli 1974 dengan diberi nama Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih secara resmi didirikan oleh Bapak Wagiman. Kemudian diakui dan terdaftar pada IPSI cab. Magetan dengan surat keputusan No. 3/6/IPSI/74 kemudian dinyatakan sebagai pusat induk Organisasi Olah Raga Pencak Silat Cempaka Putih berada di Magetan Provinsi Jawa Timur.
Di dalam mendirikan Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih, Bapak Wagiman mendapat dukungan dari para pendekarnya antara lain:
1.Kol. Pol. Drs. Cuk sugiarto, MA.
2.Letkol Pol. Drs. Pranowo
3.Kapten Inf. Purn. Ngadeni
4.Lettu Pol. Sukar H.W
5.Lettu Pol. Puguh
6.Peltu Pol. Purn. Masdar
7.Peltu Pol. Purn. Mulyono H.S
8.H. Soemarmo
9.Purdjito
10.Ahmad Nidom
11.Maelan
12.Kusnidi
Didalam pengembangan telah disiapkan pula para pelatih yang handal antara lain:
1.Drs. Kusdi
2.Sugeng Haryono
3.Syukurno
4.Suprapto
5.Totok Suprapto
Dengan modal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih dan dengan landasan spiritual: ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, landasan moral: pancasila, serta landasan operasional : panca setia cempakaputih, dengan semboyan WIRO YUDHO WICAKSONO dan lambang bunga cempaka berwarna putih berdiri dengan kokoh dan mekar berkembang di seluruh wilayah persada nusantara
Di dalam pengembangannya Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih berpedoman pada ajaran-ajaran dan kaidah-kaidah pencak silat, serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba maju dan modern.
Dengan bekal ilmu lahir maupun batin yang dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk bahan pendidikan dan pembinaan yang meliputi:
Ilmu Teknik Pencak Silat
Ilmu Tenaga dalam
Ilmu terapi ( penyembuhan )
Ilmu kerohanian
Kini Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih telah berkembang pesat dan telah mencetak jutaan pendekar yang terdiri dari tiga tingkatan warga, yaitu:
Tingkat Warga Purwa
Tingkat Warga Madya
Tingkat Warga Wasana
Tingkat Warga Dwija
Mohon maaf apabila kurang berkenan,berikan masukan yang bermanfaat demi kebaikan bersama,Terima kasih.